saat itu bibir ini belum mampu bertutur
saat itu pengetahuanku hanyalah sebatas susu dan menangis
saat itu belum ku kenal apa itu hidup
seiring waktu, dengan penuh kesabaran kalian ajarkan satu-persatu
mentari bersinar sejukan pagi
rembulan bercahaya lembut hiasi malam
sangat indah keduanya
tetapi lebih indah sinar kasih dan sayang kalian berdua
Ayah,
engkaulah nahkoda kapal keluarga
mengarungi samudera laksana Hang Tuah
menerjang badai abaikan lelah
Ibu,
engkaulah bidadari di rumah taburan cinta
halus dan hangat pelukanmu kalahkan sutera
tulus kasih dan sayangmu tak kan habis terkikis masa
sebutkan pahlawan sejati bagi hidupmu anak-anak ?
Soekarno ! Jendral Sudirman ! Bung Tomo ! Power Rangger ! Wiro Sableng !
teriakan mereka menderu pecahkan kaca
aku terdiam dengan hati kecil berbisik, “Ayah dan Ibu, Merekalah Pahlawanku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar