Sabtu, 05 November 2011
Sepucuk Surat Untukmu
Wajahnya, ia, entah sejak kapan dan mengapa. Ia, menjadi tokoh utama, menghiasi setiap mimpi dalam malamku. Ini benar-benar cinta? Aku mabuk cinta? Karena dia..
Segala yang ada padanya memang membuatku memuja. Tak sanggup berhenti. Ia malaikat tak bersayap yang membuatku jatuh cinta. Mungkin, karena itulah aku tak mau berhenti memujanya. Hingga keindahannya, selalu terselip dalam mimpiku.
Bahkan segala yang ada padanya tak bercela. Ia terlihat indah. Dia, begitu memukauku. Keindahan macam apa ia? Kenapa begitu menjeratku?
Bahkan, ia tak perlu memiliki keajaiban untuk membuatku terpesona. Tanpa keajaiban pun, ia sudah terasa begitu ajaib untukku. Ia, adalah sebongkah keajaiban. Indah dan menawan.
Kau tak perlu menjadi Pelangi, tak perlu menjadi Matahari, tak perlu menjadi Pangeran, dan semua sosok impian yang ada pada khayalku. Kau cukup menjadi dirimu. Dan aku akan terus berada di sini untuk mengagumimu. Mencintaimu.
Aku mencintaimu karena kamu adalah kamu. Menyusup di antara celah-celah sepi. Kamu dan sifatmu. Kamu tanpa sebuah kepura-puraan. Itulah yang membuatku jatuh cinta padamu. Suatu hari di kala waktu mengizinkanku untuk memilikimu.
Ah, beribu kata pun tak akan cukup untuk menjelaskan betapa aku telah tenggelam ke dalam dasar cintamu. Kata ''Aku cinta kamu'' pun tak akan sanggup menggambarkan betapa aku mencintaimu. Sungguh, rasa ini tulus. Tumbuh untukmu. Tahukah? Cobalah untuk tahu. Kumohon... Aku kehabisan cara untuk menjelaskannya padamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar