dari awal pertemuan itu saya merasa ada yang BERBEDA..
Ingin sekali rasanya saya berada dekat dengan DIA, namun kali ini rasanya sangat sulit bagi saya..
DIA terlihat begitu angkuh..
Bahkan saya tidak pernah berani menatap matanya..
Bicara padanya pun rasanya bibir saya membeku..
Bagai mimpi di siang bolong, dua minggu sejak pertemua awal saya berhasil menyentuh hidupnya..
Tidak ada lagi tatapan tajam dan sikap dingin darinya..
yang ada hanya kehangatan, candaan, dan tingkah konyol kami berdua..
Saya pun hingga kini tidak mengerti karna alasan apa dia bisa luluh dan mencair seperti itu pada saya..
yang saya tau, saya nyaman dengan keadaan itu..
Semakin hari hubungan kami semakin dekat..
orang orang bagai melihat pemandangan menakjubkan yang tidak pernah dilihat sebelumnya, seseorang yang dikenal diam dan dingin terhadap wanita namun kini berada dekat dan mesra terhadap saya..
semua orang bertanya, bagaimana bisa saya meluluhkannya ?
Aaah.. 'saya tidak tahu'
kami semakin dekat dan membuat setiap orang yang meilihat kami menjadi tersenyum..
hari hari kami tak pernah lepas dari tawa dan canda..
sungguh saya tak pernah sangka akan sedekat ini..
dimana ada dia, disitu ada saya..
Kami sarapan berasama, kerja bersama bahkan dia selalu mendampingi saya saat saya kerja seorang diri..
Dia juga yang selalu menunggu saya hingga saya selesai mengerjakan semua tugas saya dan pulang bersama..
dia pun juga selalu membatu saya menyelesaikan segalanya..
dia yang selalu meledek saya di depan atasan saya..
semua tingkah konyolnya selalu membuat saya tertawa lepas..
dia yang mengajari saya mengerti pekerjaan saya..
dalam posisi yang seakan tanpa jarak, dia membatu dan membimbing saya..
Bahkan terkadang kami bekerja dalam satu meja sehingga tidak ada jarak lagi anatara saya dan dia sampai membuat orang yang melihat selalu dan lagi lagi tersenyum..
semua orang mengira kami saling jatuh cinta..
dalam hati saya, DIA memang sangat spesial.
NAMUN untuk bersatu rasanya takkan mungkin, jarak perbedaan usia kami terlampau cukup jauh..
meski secara fisik dia masih terlihat muda tapi tidak begitu pada usia aslinya..
Meski secara fisik pun banyak orang bilang bahwa kami 'sangat cocok' tetap saja perbedaan menjauhkan kami..
Orang orang semakin geram melihat kedekatan kami yang bisa dibilang semakin tidak ada jarak.
Kami semakin dekat dan semakin mesra..
Sikap dia pun sangat mengimbangi tingkah kekanakan saya..
sama sekali tidak terlihat perbedaan usia saat kita sedang bersama..
Akhirnya orang orang mulai menjodohkan kami dan berusaha agar kami menyatu..
Namun bila mengharapkan dia untuk maju rasanya takkan mungkin..
Nyatanya kami memang butuh 'perantara'..
Setiap orang kini mulai sering menggoda kedekatan kami, saya dan dia hanya tersenyum menanggapinya..
Sampai tiba saat prasaan saya terbongkar dan ia pun mengetahui akan hal itu..
Semua berubah ..!!
Semua kedekatan dan kemesraan kami hilang ..!!
tiga hari tanpa senyum, canda, dan kehangatannya..
Saat itu saya merasa rapuh, saya merasa ada yang hilang..Hari keempat setelah semuanya berubah, saya pun berusaha menemuinya..
di kantor hanya ada saya dan dia..
saya mengungkapkan semuanya..
tapi dia tak ingin saya pergi nanti dengan 'cap buruk' dia pun tak ingin bahwa saya di ajari yang tidak benar disana karna sesungguhnya saya hanya anak training.
dia juga takut akan teguran pimpinan yang berdampak buruk nantinya..
Namun dia mengerti prasaan saya..
dia tidak berkata 'tunggu' dia juga tidak bilang 'suka' dan juga tidak bilang 'tidak suka'..
kami pun berbaikan tanpa kepastian..
Itulah hal pertama seumur hidup saya mengungkapkan secara langsung pada orang yang berbeda jauh dengan saya..
Sejak itu sikap pimpinan saya mulai berubah, dia selalu mengamati kedekatan saya dan dia..
seperti nya dia sangat tidak suka dengan saya..
saya mulai terbebani dengan masalah ini..
Dimana saya kehilangan dia yang dulu dan kini harus berhadapan dengan pimpinan yang seakan berubah..
Keadaan itu mulai membuat batin saya tertekan..
saya mulai tidak betah namun hati saya masih ingin selalu bisa melihat wajahnya..
Sampai minggu akhir itu tiba, saya terus menangis mengingat perpisahan semakin dekat..
Saya sadar bahwa saya dan dia hanya SEMENTARA dan memanglah benar hanya sementara.
saya sudah terlanjur menyayanginya..
DIA terlanjur memiliki tempat spesial di hati saya..
hari akhir pun tiba, saya tidak menyangka di akhir kebersamaan kami dia kembali lagi seperti dulu.
rasanya semakin berat bagi saya melepaskannya..
namun perpisahan ini tidak dapat di halangi..
yang seharusnya kontrak saya diperpanjang namun karna masalah kedekatan saya dan dia yang dipermasalahkan pimpinan, perpanjang kontrak pun batal karna saya ingin mengalah, biar saya yang pergi dan semoga dengan kepergian saya semua anggapan/ asumsi itu pun pergi.
Kali ini saya menjadi korban prasaan.
Namun biarlah, saya masih bisa menyayanginya dalam hati saya.
sejak hari terakhir saya semakin sering menangis, namun saya harus yakin suatu saat bila memang saatnya kami bertemu, itu TAKKAN MUSTAHIL.
NB : Wulan sayang Mas Febri.. Wulan bahagia bisa rasain yang anak PKL gapernah rasain, Wulan bahagia pernah kenal sosok Mas Febri.. Wulan bahagia pernah lewatin masa itu bareng Mas Febri.. Wulan mau Mas Febri ceria lagi seperti ada Wulan dulu, senyum Mas Febri jadi bahagia tersendiri buat Wulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar