saya memulai pembicaraan dengan mimpi bercerita soal mimpi saya semalam, yang di mimpi itu saya mempunyai seorang anak laki-laki tampan bersama 'dia' (mantan terindah:re).
anak itu sangat tampan, ia memiliki kulit putih bersih seperti ayahnya, alih yang tebal dan menyambung serta bulu mata yang panjang seperti ayahnya, ia juga memiliki mata yang bulat seperti saya, hidung yang agak lumayan mancung dan lesung pipit di pipi seperti saya. tampan sekali anak itu.
lalu ibuku mulai menasehati aku, bahwa semua hanya bungan tidurku saja karena sungguh tidak mungkin kami bersatu apalagi memiliki anak, karena perbedaan keyakinan yang selama ini menjadi pengahalang hubungan kami sehingga 'dia' memutuskan untuk pergi meninggalkan saya.
setelah itu aku mulai mengeluarkan isi hati saya kepada ibu saya, saya merasa hidup ini sangat tidak adil pada saya, mengapa hanya karena perbedaan agama kami terpisah ..?
bukannya kita sesama manusia harus saling bersatu dan saling menghargai ..?
dan aku pun bercerita tentang apa alasan dulu 'dia' pergi meninggalkan saya yaitu tentang perbedaan keyakinan itu. maka ibuku angkat bicara, beliau bilang bahwa 'dia' menyayangi saya maka karena itu 'dia' emngalah dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, karena 'dia' tau aku terlalu baik untuknya dan kami takan pernah bisa bersatu dalam perbedaan seperti ini. aku tetap merasa bahwa keputusan yang 'dia' ambil sangat kekanakan namun ucapan yang di lontarkan ibu saya membuat saya terpaku dan menyadari suatu hal, bahwa mungkin memang benar bahwa 'dia' menyayangiku oleh karena itu dia mengambil keputusan yang menurut orang lain baik namun tidak bagi saya.
ibu saya kembali menasehati saya, beliau bilang dulu Tuhan menguji saya dengan memberikan saya kebahagiaan bersama 'dia' namun apakah saya bisa menjaga semua itu ..?
lalu kini Tuhan menguji saya lagi dengan kesakian, dimana Tuhan mengambil kembali 'dia' yang telah membuat hidup saya bahagia. disinilah iman saya di uji, mampukah saya ihklas dan merelakan orang yang amat saya sayangi untuk pergi.
karena semua yang terjadi sudah menjadi hukum alam dimana setiap pertemua pasti akan selalu ada perpisahan. dimana setiap yang kita miliki suatu saat akan hilang.
ibu saya meminta saya agar saya tetap menjadi wanita tegar yang mampu berdiri, mampu mengikhlaskan sesuatu yang pergi dari kehidupan saya, karena bisa saja suatu saat ini yang hilang bukan hanya kekasih saya, bisa saja keluarga atau kerabat dekat saya.
lalu aku pun bicara, aku bertanya mengapa semua harus seperti ini, bila Tuhan tidak mengijinkan saya untuk bersamanya, mengapa dulu saya harus di pertemukan dengan 'dia'.?
dan mengapa kini kami seakan tidak saling kenal ..?
beliau kembali menjawab, semua yang terjadi di dunia ini kan kembali seperti semua pada awalnya suatu saat nanti, itulah mengapa sebabnya 'tidak saling kenal' lebih baik karena pada awalnya pun kami tidak saling kenal dna apabila kami berhubungan baik pun itu akan menyiksa diri masing-masing dimana kami sudah tidak bisa saling memiliki lagi .
saya semakin terpukul dengan ucapan beliau, rasanya sanagt tidak kuat lagi saya menahan air mata ini agar tidak tumpah di depan beliau.
ibu saya memeluk saya dan dia berka "nangis aja keluarin semua"..
seketika saya menangis, saya bilang pada ibu saya bahwa saya sangat merindukan 'dia', hanya dalam mimpi saya bertemu dengan 'dia' betapa sangat rindunya saya dan betapa sangat menderitanya saya menahan segala rasa sakit dan kerinduan saya. saya bertanya sampai kapan saya terus seperti ini sedangkan 'dia' telah bahagia dengan wanita pengganti saya itu.
ibu saya menjawan "Tuhan pasti akan menggantikan dengan yang lebih baik, tanpa perbedaan supaya nanti kamu ngga akan terpisah lagi, suatu saat pasti ada yang penting sekarang ihklas".
saya terus menangis dalam pangkuan ibu saya, dalam hati saya senandungkan lagu yang dulu 'dia' nyanyikap sebagai symbol perpisahan kami "kerispatih-aku harus jujur".
setelah itu saya kembali ke kamar, pikiran saya lega dan saya merasa lebih damai dari sebelumnya .
inilah kali pertamanya saya menangis depan ibu saya dan kali pertamanya saya menangis mengungkapkan segalanya .
betapa sangat luar biasanya pelukan seorang ibu dan nasehat seorang ibu sehingga bisa membuat anaknya lebih damai.
I LOVE YOU MOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar