Aku merekam tiap detail hal yang kamu lakukan, baik atau buruk. Aku selalu menyukainya dan membiarkan memori itu berkelana di pikiranku setiap malam.
Memang, terkadang aku benci jika harus bertemu dan bertatap muka lagi dengan malam, kamu tahu kenapa? Ya, jawabannya mudah, karena pada setiap malam hari bayanganmu begitu lekat.
Datang menyapaku, akan tetapi aku menyukainya. Aku selalu menyukai hal yang berhubungan dengan kamu, apapun itu. Ingat waktu pertama kali kamu mendekapku? Mencium lembut keningku dengan segenap ketulusan? Ingat waktu pertama kali kamu mengantarku pulang? Ketika kau masih amat sungkan untuk bertemu ibuku. Ingat waktu pertama kali kamu mencium tangan ibuku? Kau terlihat amat canggung. Dan hal itu lucu untuk ku putar ulang, bahkan terkadang aku bisa tertawa kecil sembari mengingatnya. Ketika aku diam, bukan berarti aku marah. Karena di dasar hatiku ada sisi yang tidak bisa terungkapkan. Aku hanya ingin melihat dan merekam tiap detail perjuanganmu dalam mempertahankan kita.
Bagaimanapun, kamu adalah topik utamaku dengan Tuhan. Aku selalu meminta dalam tiap kepal tanganku, dalam diam dan dalam tiap kata yang aku ucapkan padaNya, "Tuhan, jika memang dia jodohku, selalu berikan dia kesempatan untuk berada di dekatku. Akan tetapi, jika memang dia adalah jodoh orang lain yang hanya singgah sementara di hatiku, jauhkanlah dia, dan kembalikan dia kepada orang yang memang pantas memilikinya."
Dan, selama kita bersama, aku selalu tahu bahwa Tuhan memang menjodohkanku denganmu, entah aku yang terlalu percaya diri atau sebagainya, tetapi, aku tidak pernah melihat usaha Tuhan untuk menjauhkanmu dariku. aku melihat, Dia semakin mendekatkanmu padaku, semakin dekat, dan lebih dekat. Kedekatan inilah yang membuatku selalu memperbincangkan kamu lagi denganNya, dengan berdoa "Tuhan, jika memang dia dan aku ditakdirkan bersama, jangan pisahkan kami menjadi dua orang yang berlainan, tapi jadikan kami satu, yaitu menjadi KITA" amin :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar