Rumahku, hatimu…. Pasti.
Tak ada yang berubah sejak pertama kali senyummu menggelitik ruang kalbuku. Menyusup malu-malu. Menggeret hatiku untuk tinggal di hatimu. Ya, hatiku belum mau pergi dari sana hingga kini. Kenapa tak kau usir saja? Namun aku yakin, hatimu adalah tempat cintaku tinggal. Apa kau percaya jika kukatakan ia tak akan ingin berpulang? Meskipun kau mematahkan hatimu sekalipun agar ia kehilangan tempat untuk tinggal. Meskipun kau terus mengulang meminta padanya untuk mencari hati yang baru.
Membeku aku berdiri memeluk hening. Sepi aku disini tanpa senyummu yang menghangatkan. Senyum sederhana dengan pesona yang tak henti melekat. Senyum dengan gravitasi yang mampu menyeret hatiku untuk mendekat. Seinci pun aku tak mau pergi. Ingin terus disini untuk menghirup aroma cinta yang terus tercium dari bilik – bilik rasa yang aku punya. Untukmu.
Kau dengan bayang samar. Kau yang bahkan akan terus bersinar di balik remang malam. Kau dengan beribu keindahan yang tak mampu kujabarkan.
Kau….
Kau adalah cinta
Kau adalah rindu
Kau adalah sendu
Kau adalah senyum
Kau adalah biru
Kau adalah segala warna-warni dengan pukauan yang tak terbantah
Kau adalah segala yang tak pernah akan habis untuk kutulis
Kau… Aku mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar