Rabu, 12 Oktober 2011

Curhatku pada Tuhan

hari ini aku ga masuk sekolah dan ini sangat merugikan mengingat kini aku bukan lagi duduk di bangku kelas satu ataupun dua, aku sudah kelas tiga dan tanggung jawabku lebih berat dari sebelumnya. terlebih jumat esok adalah Try Out kedua ku dikelas 3 ini. sudah pasti banyak pelajaran yang aku tinggalkan hari ini. oke lupakan sejanak soal sekolah, aku sedikit pusing mebahasnya..

sakit ku tidak kunjung membaik dan ini membuat mama kembali membawaku ke klinik, disana daraku diambil untuk di periksa lalu belum ketahuan hasilnya aku malah dirujuk kerumah sakit besar seperti Usada Insani untuk pemeriksaan ke dokter spesialis paru. yeah memang belakangan ini kondisi ku kian memburuk, batuk darahku lebih sering ku alami ditambah sakit kepala hebat yang sangat sering aku alamai belakangan ini. rasanya aku seperti akan menemukan ajalku bila sakit kepala itu datang. biasanya aku masih bisa menyembunyikannya dan berbohong bahwa aku baik-baik aja namun semalam sangat sulit bagiku menutupi itu semua.

adalagi yang membuatku lebih sakit, yeah ini...

 taukah ..?
aku sangat sakit menerima pernyataan ini meski memang aku telah terbiasa seperti ini.. dulu bahkan saat aku masih berstatus sebagai kekasihnya, ia selalu memarahi aku bila aku mengeluh saat sakit menyerangku. aku tau dia sayang padaku makanya dia marah karna aku mengeluh, tapi kali ini keadaannya berbeda, aku bukan lagi siapa-siapa untuknya dan aku tau 'marah' nya dia itu bukan lagi sebagai tanda sayang darinya, aku yakin itu. tapi tak apalah, setidaknya itu menjadi motivasiku untuk sembuh. walau dia terkesan marah, walau aku sakit menerimanya namun jujur perkataan itu telah membuat aku semangat lagi.

aku merasa bulan ini sangat berat untukku.. segala yang kuinginkan selalu terpenuhi, mungkin Tuhan ingin memberikan kepercayaan padaku untuk menjaga semuanya, ini sepertinya akan berat. namun untuk sekarang ini aku sangat berharap atas kesembuhanku, hanya itu. aku ingin kembali sehat lagi.

yeah Tuhan kau sangat baik,kau beri aku istirahat dengan sakitku bahkan Kau masih beri aku hadia atas apa yang ku inginkan.. nampaknya aku sangat rakus bila ingin meminta kesembuhanku, tapi ku mohon Tuhan aku tak ingin beristirahat terlalu lama, masih banyak tanggung jawabku sebagai seorang pelajar..

mungkin masih banyak keinginanku dalam hidu ini, aku ingin lulus dengan nilai baik, aku ingin bekerja mencicil hutang budiku untuk membahagiakan kedua orang tuaku, aku ingin sekali pergi ke London menyaksikan tim kesayangku berlaga, dan Tuhan aku ingin sekali dicintai lagi oleh orang yang aku cinta.

seperti dulu Tuhan saat kau hadirkan dia dalam kehidupanku, aku merindukan saat seperti itu kembali dalam kehidupanku. terkadang aku iri dengan teman-temanku, mereka bisa merasakan disayangi oleh pria yang mereka sayangi, tapi aku ..? cintaku tetap tidak terbalas Tuhan..
tapi aku bahagia, karena Engkau pernah buat aku merasakan dicintai oleh orang yang sangat aku cintai meski Kau pisahkan lagi aku dengan dia. Tuhan bila boleh aku memohon lagi, aku ingin seperti dulu lagi kembali merasakan kehangatan kasih sayang dari laki-laki yang aku cintai.
Tuhan, kadang aku merasa keadaan ini sangat tidak adil untukku, tidak ada satupun dari kami yang menginginkan perbedaan keyakinan ini, namun mengapa harus 'keyakinan' ini yang memisahkan kami ..?
Tuhan, aku selalu yakin kalau Kau ikut bahagia bersamaku saat aku bercerita tentangnya kepadaMu walau Kau tau kami menyebutMu dengan sebutan berbeda.
Tuhan, bila saja aku boleh mengintip rencanamu, adakah namanya dalam daftar rencanaMu untuk kehidupanku ..? adakah mungkin aku bisa kembali?
Tuhan, kau tau siapa yang kini aku cinta bahkan siapa yang terkadang aku tangisi bila kerinduanku tak bisa lagu ku pendam, namun kau biarkan aku tetap merasakan cinta ini, apa itu tandanya Kau setuju bahwa aku mencintainya ..?
Tuhan, aku sangat ingin kembali, bisakah kau buat aku merasakan itu..?
aku kesepian, ijinkan aku merasakan cinta lagi Tuhan, karena aku tau hanya Kaulah yang mampu menciptakan segala.. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar